Beritaterheboh.com - Polda Metro Jaya akan melakukan gelar perkara kasus dugaan korupsi kegiatan kemah dan apel Pemuda Islam Indonesia. Gelar perkara rencananya dilakukan pekan depan bersama Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI.
"Gelar perkara dengan BPK minggu depan, expose hasil pelaksanaan penyidikan yang sudah kita lakukan," kata Direktur Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Metro Jaya, Kombes Adi Deriyan saat dikonfirmasi, Kamis, 29 November 2018.
Adi mengatakan, jumlah riil kerugian negara akan diketahui setelah melakukan gelar perkara dengan BPK. "Surat permintaan sudah dikirim ke BPK, belum ada (laporan riil kerugian negara), potensi kerugian ada berdasarkan auditor BPK," ujarnya.
Polisi telah memanggil staf Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI Abdul Latif, Ketua Panitia dari Gerakan Pemuda (GP) Anshor Safarudin, Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak dan Ketua Panitia dari Pemuda Muhammadiyah Ahmad Fanani.
"Kemarin sudah ada beberapa saksi dipanggil, makanya kita dapat dokumen laporan pertanggungjawaban (LPJ) tuh," ujar Adi.
Polisi juga berencana memeriksa Penjabat Pembuat Komitmen (PPK) Kemenpora. Namun, polisi belum menentukan jadwalnya.
"PPK pasti kita panggil. Itu kan pemanggilan wajib. Nanti lihat jadwalnya dulu. Jumat, 30 November 2018 baru annev (analisis dan evaluasi) bagaimana progresnya," kata Adi.
Diketahui, kegiatan kemah dan Apel Pemuda Islam Indonesia dilakukan oleh Pemuda Muhammadiyah dan GP Anshor. Kegiatan itu diinisiasi Kemenpora.
Kemenpora memberikan anggaran kepada kedua organisasi itu. Pemuda Muhammadiyah Rp2 miliar dan GP Anshor Rp3 miliar.
Dalam LPJ Pemuda Muhammadiyah, polisi menemukan ada data fiktif. Pemuda Muhammadiyah mengembalikan uang Rp2 miliar tersebut kepada Kemenpora setelah selesai diperiksa oleh penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.
"Bukti paling kuat (dugaan korupsi) ada di LPJ," kata Adi.
Adi enggan mengomentari pengembalian uang yang dilakukan Pemuda Muhammadiyah. Menurutnya, penyidikan belum sampai ke pengembalian uang. "Saya belum nyangkut (masalah pengembalian uang) Rp2 miliar, itu kan statement," ujarnya.
Karena faktanya uang tersebut belum dikembalikan.
Panitia Kemah PP Muhammadiyah: Dahnil Belum Kembalikan Uang, Baru Menyanggupi
https://ift.tt/2FLewcX
Sejumlah pengurus daerah Pemuda Muhammadiyah Kota Semarang siap mengembalikan dana Rp 2 miliar sebagai bukti komitmen pengurus Pemuda Muhammadiyah seluruh Indonesia.
"Kita masih punya dana buat mengembalikan penggunaan dana kemah. Toh dari pihak Pak Dahnil belum mengembalikannya. Dalam pemberitaan, dia baru sebatas menyanggupinya," kata Ketua Pengurus Daerah Pemuda Muhammadiyah Kota Semarang, M Jumai saat diwawancara di kantornya, Kamis (29/11).
Dia menyebut penggunaan dana kegiatan kemah dan apel kebangsaan Indonesia yang digelar di Prambanan, Yogyakarta pada 2017 dapat dipertanggungjawabkan.
"Jadi kegiatan pemakaian dana sudah dipertanggungjawabkan kepada Kemenpora melalui proposal," imbuhnya.
Dengan mencuatnya kasus ini, kader Pemuda Muhammadiyah khawatir terkena imbas kasus dugaan penyimpangan dana kemah dan apel Kebangsaan Indonesia. Sebab, Dahnil Azhar Simanjuntak saat ini sedang diperiksa oleh kepolisian.
"Jadi memang waktu itu pengurus Pemuda Muhammadiyah dapat dana kemah sebesar Rp 2 miliar, serta Pemuda Ansor mendapat Rp 4,5 miliar sudah dipertanggungjawabkan," ujarnya.
Maka dari itu, pihaknya mendesak Polda Metro Jaya untuk usut tuntas kasus dugaan penyelewengan itu agar tidak melebar hingga menjadi isu liar.
"Ya jelas merugikan kami dengan adanya isu berkembang. Dampaknya jelas menyudutkan eksistensi gerakan pemuda Muhammadiyah di semua daerah," jelasnya.
Dia menampik anggapan bila posisi Dahnil sebagai jubir Timses Prabowo-Sandi berkaitan dengan kebijakan Pemuda Muhammadiyah. Pihaknya sebatas memberi kebebasan kepada kadernya untuk bergerak ke partai manapun.
"Tapi tidak boleh memanfatkan Pemuda Muhammadiyah untuk kepentingan politik. Dan jangan sampai melebar ke ranah politik. Kita minta jangan sampai digoreng untuk isu politik. Apalagi kita punya kedekatan dengan Anshor di Semarang," tuturnya.
Dia berharap situasi politik mendekati Pilpres dapat berlangsung kondusif. Jumai mengajak Pemuda Muhammadiyah dan Anshor menjaga kondisi Kota Semarang tetap aman.
"Kita jaga situasi kondusif di Semarang karena Muhammadiyah dan NU berasal dari rahim yang sama dari pemikiran Kiai Hasyim Asyari dan Kiai Ahmad Dahlan," kata Jumai. [ray]
Merdeka.com/metrotvnews.com
from Berita Heboh https://ift.tt/2FPNQrP
via IFTTT
0 comments:
Post a Comment