Please Enable JavaScript!
Mohon Aktifkan Javascript![ Enable JavaScript ]

Wednesday, November 28, 2018

Pemilihan Ketua Pemuda Muhammadiyah Yang Baru Telah Usai, Hasilnya Bikin Dahnil Anzar & Amien Rais Nangis Sebab....


Beritaterheboh.com -  Muktamar Pemuda Muhammadiyah sudah memilih ketum baru.

Eks Ketum Ikatan Pelajar Muhammadiyah yang juga mantan Ketua PP Pemuda Muhammadiyah, Raja Juli Antoni, menilai hasil muktamar merupakan hukuman bagi eks Ketum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak.

"Sunanto (Cak Nanto) terpilih menjadi Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah. Sebagai alumni, saya ucapkan selamat kepada Cak Nanto, semoga amanah," kata Toni kepada wartawan, Kamis (29/11/2018).


 Kemenangan Cak Nanto, kata Toni, menjelaskan dua hal.

Pertama, kemenangan 'kubu kultural' di Muhammadiyah yang selama ini berusaha menjaga Muhammadiyah tetap berdiri pada khitahnya sebagai gerakan dakwah yang menjaga jarak dengan partai politik dan para kandidat yang bertarung di arena politik.

Pernyataan Cak Nanto setelah terpilih, dia melanjutkan, menunjukkan bahwa ia seperti halnya Haedar Nashir, Ketum PP Muhammadiyah, yang menjaga Muhammadiyah dari intervensi kepentingan politik.

"Kedua, calon yang diusung Dahnil, Ahmad Fanani, tidak mendapat suara signifikan dalam pemilihan kemarin. Ini adalah hukuman bagi Dahnil Simanjuntak yang mengendarai Pemuda Muhammadiyah secara ugal-ugalan, menyeret-nyeret Pemuda Muhammadiyah ke lingkaran politik praktis untuk kepentingan personal dirinya," ujar Sekjen PSI ini.

Kemenangan Cak Nanto diumumkan pada Rabu (28/11/18) pukul 23.47 WIB.

Dia memperoleh 590 suara, mengungguli Ahmad Fanani dengan 266 suara, Ahmad Labib 292 suara, Andi Fajar Asti 0 suara, Faisal 2 suara, dan Muhammad Sukron 2 suara.

Sunanto Tak Akan Ikuti Jejak Dahnil Anzar Jadi Timses

Ketum PP Pemuda Muhammadiyah periode 2018-2022, Sunanto, menegaskan dirinya tidak akan menjadi timses capres tertentu di Pilpres 2019. Dia tidak akan mengikuti jejak Dahnil Anzar Simanjuntak yang menjadi jubir Prabowo-Sandiaga.

"Tidak mungkin (menjadi timses capres). Kalau pengurusnya boleh lah, kalau saya enggak mungkin," ujar Sunanto kepada wartawan usai Muktamar XVII Pemuda Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Kamis (29/11/2018).

Ada alasan tersendiri mengapa Sunanto tidak tertarik mengikuti jejak Ketum PP Pemuda Muhammadiyah periode 2014-2018.

Alasannya terkait kontrak politik dan komitmen yang disampaikannya kepada peserta muktamar.

"Bagi saya ini adalah komitmen saya mencalonkan sebagai (Ketum) Pemuda Muhammadiyah, dan komitmen itu harus dijalankan sampai periode ini selesai," ungkapnya.

Selanjutnya, Sunanto mengaku akan mempertahankan khittah Pemuda Muhammadiyah dan menjaga jarak dari politik praktis.

Namun pihaknya tidak bisa melarang bila ada anggota yang berafiliasi dengan parpol tertentu.

"Sesuai komitmen Pemuda Muhammadiyah dan itu khittah Muhammadiyah. Saya harap tidak usah lagi dihembuskan, dan enggak usah ngajak saya ke situ. Saya pastikan Pemuda Muhammadiyah tetap berada pada khittahnya Muhammadiyah," ucapnya.

Sunanto sendiri terpilih menjadi Ketum PP Pemuda Muhammadiyah yang baru dalam muktamar ke-XVII. Selain dirinya, dalam muktamar ini juga ditetapkan Sekjen PP Pemuda Muhammadiyah periode 2018-2022, Zulfikar, dan 12 anggota formatur.

Atas posisinya ini, Sunanto berjanji akan melepaskan jabatan di organisasi lain. Sebagaimana diketahui, sebelum ini Sunanto tercatat sebagai Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR).

"Nanti segera ganti itu orangnya (koordinator nasional JPPR). Sebentar lagi, mungkin secepatnya saya akan melakukan munas JPPR," pungkas Sunanto

Sumber: detik.com

from Berita Heboh https://ift.tt/2P5cEeI
via IFTTT
Share:

0 comments:

Post a Comment

Arsip Blog

Definition List

Unordered List

Support